METODE VALUE INVESTING DI BURSA EFEK INDONESIA

Apa itu metode value investing ?

Metode Value investing adalah metode membeli saham yang bagus, terus harganya masih murah dibawah dari pasar (kurang dari Price Book Value)

Dasar dari pola pikir metode value investing itu adalah jangka panjang artinya, dibeli dengan harapan lebih dari 1 tahun. Karena logikanya, misal beli tanah hari ini, masa dijual hari itu juga? itu namanya trading investing

Metode investing itu mulai dari mana? 

Dimulai dari 11 SEKTOR saham di indonesia seperti sektor :

1. Energi
2. Barang Baku
3. Perindustrian
4. Barang konsumen Primer
5. Barang konsumen Non Primer
6. Kesehatan
7. Keuangan
8. Properti dan Real Estate
9. Teknologi
10. Infrastruktur
11. Transportasi dan Logistik

Salah satu strategi metode value investing itu seperti mencari emas dalam lumpur. Jadi, semua saham gak mungkin bakal naik semua, ada yang naik banyak, ada yang turun banyak dari periode tertentu. 

Ada beberapa point lainnya yang harus diketahui dalam metode value investing ini adalah Laporan Tahunan is a MUST READ, when we do dive analysis.

2 Cara dapatin laporan Tahunan :

1. Pilih laporan keuangan di BEI. Pilih 4 kode saham, contoh : BEST, tahun 2021, di jenis laporan saham
2. Search di google, laporan keuangan Tahunan BEST 2021, ketik (nama perusahaan tbk) nanti muncul kode saham nya.

Terus praktek dengan metode value investing :

1. Mencari tahu perusahaan tersebut bergerak dibidang apa? jualan produk/jasa apa? history perusahaan uda berapa lama berdiri? bagaimana pandangan terhadap brand perusahaan tersebut? Apakah kira sendiri berdampak dengan produk/jasa perusahaan tersebut? Bagaimana komptetitornya?

2. "Never Invest In a Business That You Fail to Understand." by Reynaldo Virgilius
artinya di saham juga sama, jangan jangan pernah beli saham yang kira sendiri gagal paham yang perusahaannya sendiri operasionalnya aja gak diketahui/ gak jelas

3. Melihat Struktur kepemilikan saham :
-Kepemilikan owner tidak kurang < dari 50%, artinya apa? artinya owner perusahaan itu sendiri masih percaya diri/ sayang dengan saham yang dimiliknya. Masa iya, uda sayang tapi dilepas gitu aja?

- Ketika membeli saham, artinya kamu memiliki sekian kepemilikan itu perusahaan, meski itu hanya 1 lot, karena itu berharga

4. Cari tahun laporan keuangannya dari LABA/RUGI Per Tahun nya. Seperti Earning per share, lagi untung atau rugikah perusahaan?  Penyebab ruginya apa? Hal tersebut perlu dicari tahu lewat berita dan kebenarannya. Menilai layaknya seperti 1 koin dengan 2 sisi.

5. Hitunglah Gross Profit Margin perusahaan. GPM itu menunjukan seberapa premium atau mahal nya konsumen mau bayar produk /jasa perusahaan dibandingkan beban pokok perusahaan. Contoh perhitungan :

Nilai Penjualan 100
Beban Pokok     70
Laba Kotor         30

GPM = 30/100 X 100% = 30%

artinya semakin tinggi GPM, artinya konsuman mau bayar lebih mahal dibandingkan biaya produksinya.



6. Hitunglah Net Profit Margin (NPM). cari tahu berapa laba bersihnya, karena dengan begitu dapat mengetahui berapa kas bersih setelah pajak yang akan masuk ke kantong pemilik & pemegang saham secara per tahun nya?

Rumus nya :

NPM = Laba bersih pemilik entitas induk  x 100% 
                   Revenue/ omzet perusahaan

7. Apakah history laba nya meningkat terus dalam 5 tahun terakhir? EPS dan DPS juga perlu diperhatikan, jika tidak, apa penyebabnya?


Kesimpulannya, setelah kamu lakukan analisa tersebut.  Apa sih yang menarik dari saham/ perusahaan  tersebut bagi anda?





Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL DAN KEGUNAAN PLAT GRATING

MENGENAL DAN KENGUNAAN CHECKER PLATE FLOORING

PERBEDAAN GRATING CLAMP TIPE A & B